KETERAMPILAN
MENULIS
1. Pengantar
Menulis atau lazim yang kita sebut mengarang
merupakan kegiatan yang sekaligus
menuntut beberapa kemampuan. Untuk dapat menulis esai misalnya, anda
harus memiliki pengetahuan tentang apa yang akan anda tulis. Dasamping itu anda
harus juga mengetahui bagaimana menulisnya. Pengetahuan yang pertama menyangkut
isi karangan sedangkan yang kedua menyangkut aspek-aspek kebahasaan dan teknik
penulisan, baik isi karangan, aspek kebahasaan, maupun teknik penulisannya
bertalian erat dengan proses berfikir.
Dari gambaran diatas, jelas bahwa kemampuan
menulis merupakan suatu kemampuan yang
kompleks, karena itu ada yang beranggapan bahwa kemampuan menulis itu hanya
dapat dimiliki oleh orang orang yang mempunyai bakat menulis saja,sastrawan
misalnya. Akan tetapi, anggapan ini tidak benar. Dengan latihan yang intensif
dan sistematik kemampuan ini dapat
dikuasai oleh setiap orang.
2. Tahap-tahap
penulisan
Kemampuan menulis bukanlah semata-mata milik
golongan berbakat menulis. Dengan latihan yang sungguh-sungguh kemampuan ini
dapat dimiliki oleh siapa saja, tanpa terkecuali anda. Kemampuan menulis yang
dimaksud disini adalah kemampuan menulis formal.
Akan tetapi anda harus tahu bahwa kemampuan itu juga
bukanlah suatu kemampuan yang sederhana, melainkan menunutut sejumlah
kemampuan. Betapa pun sederhananya tulisan anda, akan tetapi anda tetap
dituntut memenuhi persyaratan seperti seperti, memilih topik, membatasinya,
mengembangkan gagasan anda, menyajikan dalam paragraf dan kalimat yang tersusun
rapi.
Ada 3 tahap dalam kegiatan menulis, yaitu tahap
prapenulisan,tahap penulisan, dan revisi.
Ketiga tahap penulisan ini menunjukan kegiatan utama yang berbeda. Dalam
tahap prapenulisan anda menentukan hal-hal pokok yang akan megarahkan anda
dalam seluruh kegiatan penulisan itu. Dalam tahap penulisan anda melakukan apa
yang telah anda tentukan itu, anda mengembangkan gagasan anda dalam
kalimat-kalimat, suatu paragraf, bab atau bagian, sehingga menyelesaikan draff
yang pertama. Dalam tahap revisi, anda membaca dan menilai kembali apa yang
sudah anda tulis, memperbaiki, mengubah, bahkan jika perlu memperluas tulisan
anda.
a. Tahap
prapenulisan
Tahap
ini merupaka tahap perencanaan atau persiapan menulis dan mencakup beberapa
langkah kegiatan. Kegitan yang mula-mula anda lakukan jika menulis karangan
adalah menetukan topiknya. Akan tetapi topik karangan ilmiah harus selalu
mengenai fakta. Disamping itu dalam memilihnya perlu diperhatikan beberapa hal,
yaitu:
·
Harus ada manfaatnya jika dibahas,
·
Cukup
menarik,
·
Menguasai masalah dengan baik,
·
Bahan yang diperlukan cukup memadahi dan
mungkin diperoleh,
·
Cukup terbatas, tidak perlu luas atau
terlalu sempit.
b. Tahap
penulisan
Pada
tahap ini membahas setiap butir yang ada dialam karangan yang anda susun. Pada
tahap ini anda mengembangkan gagasan menjadi kalimat yang utuh, pengembangan
gagasan tersebut harus mnggunakan kata-kata yang efektif untuk menjadi paragraf
yang memenuhi persyaratan kepenulisan,
akan tetapi anda juga harus menggunakan
ejaan yang berlaku dan disertai dengan
tanda baca yang tepat.
c. Tahap
revisi
Pada
tahap ini biasanya anada meneliti secara menyeluruh mengenai logika,
sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan
catatan kaki dan daftar pustaka, dan sebagainya.
MENULIS SEBAGAI PROSES PENALARAN
A. Berfikir
dan Penalaran
Kegiatan
menulis merupakan proses penalaran, karena saat kegiatan tersebut juga
dilakukan kegiatan berfikir. Proses penalaran merupakan jenis kegiatan berfikir
yang dilakukan secara sadar, tersusun dalam urutan yang saling berhubungan dan
bertujuan untuk sampai kepada suatu kesimpulan.
Dari
prosesnya,penalaran dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif.
1. Penalaran
Induktif
Penalaran
induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulanberupa prinsip atau
sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.
2. Penalaran
Deduktif
Penalaran
deduktif adalah penalaran yang dimulai dengan
suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.
B. Penalaran
dalam Karangan
Dari
uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa suatu tulisan sebagai hasil proses
bernalar mungkin hasil proses deduksi, induksi, atau gabungn dari keduanya.
Dalam praktiknya proses deduktif dan induktif diwujudkan dalam satuan-satuan
tulisan yang merupakan paragraf. Di dalam paragraf suatu pernyataan umum
membentuk kalimat utama yang mengandung gagasan utama yang dikembangakn dalam
paragraf itu. Dengan demikian, ada paragraf deduktif dengan kalimat utama di
awal paragraf, paragraf induktif dengan kalimat utama di akhir paragraf dan ada
pula paragraf dengan kalimat uatamadi awala dan di akhirnya.
Proses
deduktif dan induktif juga diterapkan dalam mengembangkan seluruh karangan. Paragraf-paragraf
deduktif dan induktif mungkin digunakan secara bergantian, tergantung pada gaya
yang dipilih penulis sesuai dengan efek dan tekanan yang ingin di berikannya.
Wujud
penalaran jika dihubungkan dengan urutan pengembangan dan isi karangan, yaitu :
a. Urutan
Logis
Suatu
karangan harus dikembangakan dalam urutan yang sistematik, jelas dan
tegas. Dalam hal ini, urutan itu dapat
disusun berdasarkan waktu, ruang, alur, nalar, kepentingan, dan sebagainya.
a) Urutan
waktu
Tulisan
haruslah berdasarkan urutan waktu. Karena kalau tidak berdasarkan urutan waktu,
maka suatu tulisan atau karangan akan aneh jika dibaca. Urutan kronologis atau
urutan waktu dapat ditandai dengan adanya kata-kata seperti, dewasa ini,
sekarang, bila, sebelum, sementara, sejak itu, selanjutnya, mula-mula, pertama,
kedua, akhirnya, dan sebagainya.
b) Urutan
Ruang
Urutan
ruang diprgunakan untuk menyatakan tempat atau hubungan dengan ruang. Misalnya,
dalam suatu karanagan seseorang jika ingin masuk rumah pasti melawati pintu
terlebih dahulu, lalu ruang tamu sampai dapur. Untuk menyatakan urutan ruang
kita dapat menggunakan kata-kata, seperti di sana, di atas, di bawah, di
tengah, di utara, di selatan, di depan, di belakang, di kiri, di kanan dan
sebagainya.
c) Urutan
Alur Penalaran
Berdasarkan
alur penalarannya, suatu paragraf dapat dikembangkan dalam urutan umum-khusus
dan khusus umum.
d) Urutan
Kepentingan
Suatu
karangan dapat dikembangkan dengan urutan berdasarkan kepentingan gagasan yang
dikemukakan. Dalam hal ini arah pembicaraan ialah dari yang paling penting
sampai pada yangkurang penting atau sebaliknya.
b. Isi
Karangan
Karangan
mungkin menyajikan fakta atau pendapat dan fikiran penulis sendiri sedangkan karya ilmiah harus berdasarkan
fakta. Berikut ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan fakta:
a)
Generalisasi dan Spesifikasi
Generalisasi
adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar dari gejala
yang diamati. Spesifikasi adalah pernyataan yang berlaku khusus untuk gejala
yang diamati.
b)
Klasifikasi
Klasifikasi
adalah pengelompokkan fakta-fakta berdasarkan atas patokan atau kriteria
tertentu. Misalnya, fakta yang diklasifikasikan berdasarkan persamaan dan
berdasarkan perbedaan.
c)
Perbandingan dan Pertentangan
Perbandingan
adalah pernyataan mengenai persamaan dan kemiripan, sedangakan pertentangan
adalah pernyataan tentang perbedaan dan ketidakmiripan.
d)
Hubungan Sebab-Akibat
Hubungan
sebab-akibat merupakan hubungan ketergantungan antara dua hal atau lebih.
Artinya, suatu akibat hanya akan terjadi bila ada sebabnya.
e)
Analogi
Pada
dasarnya, analogi merupakan perbandingan. Dari isinya, analogi dapat dibedakan
sebagai analogi deklaratif dan analogi induktif. Analogi deklaratif atau
penjelas hanya menjelaskan sesuatu yang belum dikenal berdasarkan persammaannya
dengan sesuatu yang sudah dikenal. Misalnya, dalam unkapan ‘’sindah warna
pelangi’’. Analogi jenis ini tidak memberikan pengetahuan baru dan tidak
merupakan kesimpulan.
Analogi
yang merupakan kesimpulan ialah analogi induktif. Di dalam analogi induktif
kita menarik kesimpulan tentang fakta berdasarkan persamaan ciri dengan sesuatu
yang sudah dikenal. Yang sangat penting dalam analogi induktif ialah bahwa
persamaan yang digunakan sebagai dasar kesimpulan.
PENDALAMAN
KETERAMPILAN MENULIS
1. Narasi
Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha
mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa seolah-olah pembaca melihat atau
mengalami sendiri peristiwa itu. Narasi dibagi menjadi dua, yaitu narasi
ekspositoris (menggugah pikiran rasa ingin tau pembaca) yang sasaran utamanya
adalah memperluas pengetahuan pembaca dan narasi sugestif (memberi makna atau
amanat yang tersirat) yang sasaran utamanya adalah makna peristiwa atau
kejadian.
2. Deskripsi
Deskripsi pada hakikatnya merupakan usaha untuk
menggambarkan dengan kata-kata wujud atau sifat lahiriahdari suatu objek.
Melalui deskripsi seorang penulis wujud atau sifat lahiriahdari suatu objek.
Melalui deskripsi seorang penulis berusaha memindahkan kesan-kesan hasil
pengamatan dan perasaannya kepada pembaca, dengan membeberkan sifat dan semua
perincian yang ada pada sebuah objek.
3. Argumentasi
Argumentasi adalah suatu penyajian karangan dengan
tujuan utama untuk mempengaruhi dan mengubah sikap dan pendapat orang lain.
Dasar berpikir argumentasi adalah penalaran ilmiah, bertolak dari fakta-fakta
atau evidensi-evidensi. Cara penalaran dalam argumentasi dapat dilakukan
melalui beberapa metode yaitu menyerang otoritas, pratibukti, salah nalar.
4. Persuasi
Persuasi adalah seni verbal yang bertujuan untuk
meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis di waktu
yang akan datang dengan pendekatan emotif (merangsang perasaan khalayak).
Bentuk-bentuk persuasi yang dikenal umum adalah propaganda, iklan, selebaran
kampanye.
5. Eksposisi
(paparan)
Paparan merupakan bentuk tulisan yang berusaha
menguraikan, mengupas, menjelaskan tentang sesuatu hal tanpa desakan atau
paksaan kepada pembaca untuk menerimanya. Eksposisi (paparan) biasanya
menggunakan metode:
a. Metode
identifikasi
b. Metode
perbandingan
c. Metode
ilustrasi
d. Metode
definisi
e. Metode
analisis
6. Surat-menyurat
Surat-menyurat merupakan salah satu kegiatan
berbahasa yang dilakukan dalam komunikasi tertulis.
7. Makalah
Kritik
Makalah kritik ialah semua tulian yang pada dasarnya
memberikan penilaian terhadap suatu sasaran. Secara umum, makalah kritik harus
mencakup aspek interpretasi, analisis teknis, dan penilaian (penghakiman).
8. Makalah
Penelitian
Makalah penelitian merupakan paparan dari proses
penelitian. Penyusunan makalah penelitian menuntut dua aspek pokok, yaitu aspek
kebahasaan (menyangkut pengembangan paparan proses) dan aspek penelitian
(sebagai proses keilmuan).
9. Precis
Precis atau ringkasan merupakan bentuk yang efektif
untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat dengan
mempertahankan urutan, isi, serta sudut pandangan pengarang.
10. Resensi
dan Abstrak
Resensi atau timbangan buku adalah tulisan yang
berupa ulasan mengenai nilai sebuah buku atau karangan. Sedangkan abstrak
adalah penyajian yang singkat dan teliti mengenai suatu dokumen atau karangan
dengan tidak ditambahkan kritik atau interpretasi.
11. Karangan
Kemampuan mengarang merupakan kemampuan yang
kompleks yang menuntut sekaligus sejumlah unsur yang menyangkut masalah
kebahasaan dan nonkebahasaan.
KEGIATAN
MENULIS DI PERGURUAN TINGGI
Kegiatan
menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang
dialami mahasiswa selama menuntut ilmu di pergurukan tinggi. Keuntungan yang
dipetik dari kegiatan menulis tersebut yaitu dengan menulis kita lebih
mengetahui potensi dan kemampuan diri kita, melalui kegiatan menulis kita juga
dapat mengembangkan berbagai gagasan serta kita akan lebih menyerap ataupun
mengusaai informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis.
Menulis
berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya
secara tersurat dan melalui tulisan kita dapat meninjau serta menilai gagasan
kita sendiri secara objektif serta akan membiasakan kita berpikir serta
berbahasa secara tertib.
Kegiatan
menulis merupakan suatu proses yaitu proses penulisan yang berarti kegiatan
tersebut dilakukan secara bertahap, yakni tahap prapenulisan, tahap penulisan,
dan tahap revisi.
a. Tahap
Prapenulisan
·
Penentuan topik
·
Penentuan tujuan
·
Pemilihan bahan
b. Tahap
Penulisan
·
Penyusunan paragraf dan kalimat
·
Pemilihan kata
·
Teknik penulisan
c. Tahap
Revisi
·
Perbaikan buram pertama
·
Pembacaan ulang